#CumaDiMatrikTazkia

Well, akhirnya gue mulai nulis lagi setelah sekian lama ga nge-posting kecuali hal-hal berbau game dan sesuatu yang tidak begitu penting dan itu udah lama banget, tapi kali ini gue mau nulis tentang kehidupan dan berbagai hal-hal unik yang gue dan teman-teman gue temui di kampus gue.

Sebelum lupa, gue mau ngasih info aja kalau gue sekarang sedang belajar di salah satu kampus berbasis Ekonomi Islam, yaitu di STEI Tazkia (Sekolah Tinggi Ekonomi Islam Tazkia) dan gue angkatan ke 13.

Hampir setahun gue belajar di Tazkia dan sudah sangat banyak pengalaman yang gue alami, baik itu menyenangkan, mengharukan atau menyedihkan, campur aduk semuanya ada disini, di Tazkia.

Oke, jadi gini sebetulnya ide ini muncul beberapa hari kebelakang ketika gue lagi iseng ngelamun, gue nge-tweet gini:

Dan gue pasang PM di bbm gue dan juga mancing temen-temen di grup whatsapp Tazkia Angkatan 13, supaya mereka ngasih opini dan pengalaman unik mereka selama hampir setahun ini di Matrikulasi Tazkia (Fyi: Matrikulasi itu program dari tazkia bagi para mahasiswa baru untuk tinggal di asrama dan mengasah kompetensi dasar tentang ekonomi islam)

Setelah gue Nge-Tweet kaya tadi, pasang Pm (Personal Message) di BBM dan mancing-mancing anak grup Whatsapp, terbitlah ide-ide kreatif mereka untuk ikut menyumbangkan pengalamannya selama di matrik, yang gue mulai dengan hastags #CumaDiMatrikTazkia.

Pertama respon-respon yang muncul itu di grup Tazkia angkatan 13 dan akan gue bahas satu persatu.

Awalnya sih gue minta hastags #CumaDiTazkia terus kesana-kesananya gue revisi dan jadi #CumaDiMatrikTazkia. Oke mari kita bahas.

Well, kata-kata fajrul ini emang epic banget ya, kebayang ga sih makan kwetiau pake nasi? Ya kalo gue sih kebayang aja karena mengalaminya dan menurut gue mungkin sedikit aneh ya tapi ya mau bagaimana lagi, Nikmati dan Syukuri saja J

Fyi: beberapa hari gue ngetawain kata-kata temen gue ini akhirnya gue pun makan itu kwetiau dan pake NASI.

Di atas adalah penampakan kwetiau pake nasi, meurut gue itu enak walaupun sedikit aneh.

Oke kemudian dari teman kita yang selanjutnya itu bener-bener istilahnya You don’t say banget haha tapi emang bener sih, segitu kata gue udah terjangkau untuk bayaran asrama dengan semua fasilitas yang ada.

Kemudian karena sedikit hening akhirnya gue tambahin ini sekaligus merevisi #CumaDiTazkia jadi #CumaDiMatrikTazkia:

Menurut gue hal kaya gini sangat efektif untuk membiasakan mahasiswa untuk menjaga shalat berjamaah di mesjid, mungkin memang awalnya terpaksa tapi lama-lama akan terbiasa dan serasa tidak diabsen lagi juga melatih mahasiswa untuk bertanggung jawab dan menerima konsekuensi ketika mereka salah.

Hahaha ini bener banget! Gue pertama ke Matrikulasi Tazkia ketika ngeliat poster yang menggantung dengan tulisan “No Dating” ini gue langsung meluruskan niat gue untuk ga pacaran, bahkan sampai sekarang aku jomblo, aku rapopo –Red

Cara kaya gini, maksud gue peraturan larangan berpacaran ini merupakan kehati-hatian dosen-dosen kita dan menjaga kita agar kita tidak terjerumus ke jurang dosa, astagfirullah. Memang pacaran ada hal positifnya, tapi hal negatifnya juga tidak sedikit pula. Ya itu sih biar teman-teman sendiri yang menilai dan menyimpulkan J

Mungkin istilah ini juga ada di beberapa tempat, tapi jujur gue baru denger istilah ini di Matrikulasi, di DPR ini banyak menyimpan kenangan, seperti: Sering dipakai untuk jalan pintas (Karena lebih enak lewat sini dari pada harus muter dulu, jauh haha), pernah dipakai untuk main bola Rugby lalu dimarahi oleh pengurusnya, akhirnya ga pernah lagi dipakai untuk main Rugby, tempat ini juga pernah dipakai waktu UKM Expo, Pembukaan Pendaftaran seminar internasional oleh pihak @DinarTazkia dan rencana kedepannya akan digunakan sebagai tempat untuk Festival Matrikulasi.

Gambar di bawah ini adalah penampakan DPR.

Kalo ini namanya curhat, oke skip.

Kalau statement yang di bawah ini bener banget, walaupun gue ga pernah main bola haha

Kalo yang ini kayaknya pengalaman pribadi gitu sih haha tapi ini juga salah satu kenukikan di Matrikulasi.

Kenapa pihak Tazkia melarang mahasiswa membawa motor ke asrama selama matrikulasi? Pertama, takut mengganggu proses pembelajaran di Matrikulasi karena pasti akan banyak mahasiswa-mahasiwa homesick. Kedua, ini berkaitan dengan “No Dating” karena ditakutkan mahasiswa menggunakan motornya untuk ketemuan gitu sama lawan jenisnya. Ketiga, ya biar aman aja kali ya :v

Ini yang paling ngakak, gue kaget dong pas ada tulisan “No Friendster” di Labkom, haha hari gini dude masih main FS, itu jaman kapan tau deh, tapi baguslah kreatif menuliskan larangan yang kemungkinan dilanggarnya kecil atau karena larangannya ditulis udah lama banget atau entahlah K

Ini yang terakhir dari whatsapp, memang bener sih kalau akhwat punya kolam renang pribadi hehehe

ini merupakan penampakan dari kolam renang pribadi akhwat:

Setelah gue ketawa-ketawa dan menyadarkan diri ternyata di tazkia banyak sekali hal-hal yang khas yang pasti kita akan ingat di masa depan kelak, gue pun berlanjut di twitter.

Iya ini betul banget, kantin yang kami dirikan bersama dengan modal bersama pula telah membuahkan hasil yang manis dari perjuangan dan jerih payah para pengurus kantin dan kami. Kami menganggap kantin ini sebagai sebuah prestasi bagi kami, kenapa? karena kantin dengan pengelolaan penuh oleh mahasiswa itu baru pertama kali dalam sejarah Tazkia, maka dari itu kami bangga dengan adanya kantin ini :) 

Ya walaupun sederhana inilah kantin kami, kantin kita semua :)

Kalo ini sih curhat gara-gara lapangan bola yang kehujanan terus banjir, kebayang ga guys lapangan bola banjir udh se-lutut, bener-bener kaya kolam ternak lele! tapi entah kenapa beberapa jam kemudian pasti kering lagi dan seolah tidak terjadi apa pun. Benar-benar gaib saudara-saudara! :|

Di atas ini adalah penampakan lapangan bola kami, cukup luas dan nyaman dengan rumput yang lembut dan tekstur tanah yang lembab, sehingga ketika jatuh tidak begitu terasa sakit.

Kalau kegiatan seperti ini mungkin di Kampus lain ada, bahkan banyak, tapi tetap saja metode ini akan kita kenang kelak dan tidak menutup kemungkinan kita ikut mempraktikannya juga.

 Gambar di atas adalah suasana mata kuliah Ayat dan Hadits Ekonomi yang dilaksanakan di mesjid, menurut saya pembelajaran di mesjid itu memberikan suasana tenang dan konsentrasi yang lebih tinggi, karena kita merasa nyaman berada di sana.

Nah kalau yang ini punya ceritanya sendiri, jadi awalnya ada sendal wakaf di mesjid itu karena ada salah satu temen gue yang pake sendal pembina tanpa izin, kemudian dia dimarahi oleh pembina tersebut, kemudian ide kreatif muncul dari benaknya, pasti tidak hanya dia yang merasa kesulitan ketika tidak ada sendal, maka dia pun bertekat untuk menyumbang sendal dan mengirimkan gagasannya kepada DKM dan muncul lah banyak sendal-sendal berlabelkan "Wakaf" di sekitar kampus.

Ini beberapa sendal wakaf yang berhasil saya foto, haha begitu kreatif ya, semoga Allah membrikan pahala kepada semua yang terlibat dan penggunaan sendal ini untuk kebaikan dan memang sendal ini hanya boleh digunakan untuk ke Mesjid saja.

Ini yang terakhir:

Ini merupakan ciri khas banget di Tazkia sebetulnya bukan di matrikulasi saja, kajian ini merupakan salah satu program Ustadz kita untuk mengembangkan sumber daya umat, menjadi umat yang lebih baik dan sukses baik di dunia dan di akhirat. Untuk jadwal acara itu setiap minggu kedua setiap bulan, jadi jangan dilewatkan ya guys! :)

Oke guys, sepertinya gue, aku dan saya mulai lelah, sebetulnya salah satu tujuan gue nulis lagi sebenernya untuk mengikuti lomba #KominfoContest yang sedang diadakan oleh BEM, khususnya MenKominfo (Menteri Komunikasi dan Informasi) Tazkia. Mungkin ini bukan blog yang ilmiah atau yang serius karena gue bukan tipe orang yang sering serius (lelah guys serius terus, ga aus apa?) tapi blog ini ditulis berdasarkan observasi empiris yang dialami oleh beberapa orang yang gue minta melalui sosial media *Uhuk*. Mohon maaf bila ada jata-kata yang salah atau kurang berkenan karena sekali lagi ini bukan tulisan serius melainkan sepotong kenangan yang kelak akan kita ingat dan mungkin kita rindukan, akhirul kalam wassalammu'alaikum warohmatullahhi wa barokatuhu.